Kamis, 13 Oktober 2016

SINOPSIS NOVEL



Endless Night 

Tragedi di Villa Horor   

A. IDENTITAS BUKU


  • Judul               : Endless Night Tragedi di Villa Horor 
  • Penulis             : Hoeda Manis 
  • Penerbit           : Jenius Publisher 
  • Tahun terbit     : 2012 
  • Kota terbit       : Yogyakarta 
  • Halaman          : 227 halaman 
  • Kategori buku : Fiksi 

 B. SINOPSIS

Pada suatu hari, di dataran tinggi Linggo, Jawa tengah, sekelompok pecinta alam yang tengah mencari bantuan untuk salah satu temannya yang terpatuk ular, memasuki sebuah vila yang tak berpenghuni dan menemukan beberapa mayat di vila tersebut.  Mereka yang ketakutan dan tak mengetahui apa-apa itu pun segera melaporan hal tersebut ke polisi.
Dan di sinilah itu semua bermula, tujuh hari sebelum mayat itu ditemukan. Disebuah kampus mereka mempersiapkan semuanya. Ricky, Edy, Aryo, Heru, dan Jefry telah merencanakan pesta tahun baru di vila milik keluarga ricky yang berada di Linggo, Jawa Tengah. Dan mereka juga berencana mengajak pacar mereka masing – masing.
Ricky segera menyampaikan rencananya kepada Nirina, pacarnya. Begitu pula dengan Jefry yang mengatakan hal serupa kepada Renata, pacarnya.Edy, Aryo, dan Heru juga tengah membicarakan hal tersebut. Heru yg mengetahui bahwa Ricky dan Jefry akan membawa pacar - pacarnya dalam acara tersebut tidak ingin kalah dan ia juga ingin membawa pasangan untuk menikmati malam tahun baru di vila milik Ricky. Dan akhirnya Heru mengajak Cheryl kesana. Padahal ia telah mengetahui bahwa Cheryl adalah tunangan Rino, musuh Heru saat ospek dulu. Tapi heru tak peduli dengan hal tersebut dan tetap memilih Cheryl sebagai pasangannya.
Aryo salah satu dari mereka, berbicara dengan gagap. Gagapnya itu bukanlah penyakit keturunan, melainkan karena pengalaman pahit yg ia alami sewaktu ia kecil. Ayahnya seorang pemabuk berat yang suka menyiksa istrinya, dan sepanjang hidupnya di masa kecil. Semenjak kecil Aryo tahu kalau ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap, ia hanya bekerja serabutan apabila ada orang yg membutuhkan tenaganya.
Malam hari ia tak pernah berada dirumah, dan paginya ia pulang dengan menggedor-gedor pintu rumah. Dan ibunya yg akan membukakan ibunya dan ayahnya selalu marah2 dan menyiksanya. Kegiatan itu terus berlangsung setiap hari, sampai akhirnya ibu Aryo, jatuh sakit dan meninggal karena kepalanya terbentur lantai akibat didorong oleh Ayahnya. Aryo yg melihat kejadian itu pun menangis dan tak bisa berbuat apa-apa. Ayahnya pun mengancam dirinya supaya tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Kalau sampai ia mengatakan hal tersebut kepada orang-orang, maka Ayahnya tidak akan segan-segan membunuhnya. Kata-kata tersebut selalu membayangi hidupnya. Membuat hidupnya tidak pernah tenang.
Pada suatu malam dirumah Ricky, Aryo dan teman-temannya sedang menikmati pesta bir dan mereka membahas tentang rencana malam tahun baru dan tiba-tiba temannya menanyakan tentang kisah hidup Aryo, dan Aryo yg setengah sadar itu pun menceritakan semuanya. Dan memperingatkan teman-temannya agar tidak menceritakannya kepada siapapun.
Ricky meminta ijin kepada Ayahnya untuk menggunakan vila milik Ayahnya. Sebenarnya vila itu tempat bunuh diri pemilik sebelumnya. Dan tak pernah dipakai oleh siapapun, sehingga vila itu kotor dan tebal dengan debu. Dan itu berarti harus dibersihkan terlebih dahulu. Dan ricky pun menyuruh Aryo untuk membersihkannya.
Dan hari yang telah ditunggu-tunggu pun tiba. Akhirnya mereka berangkat menuju vila tersebut. Diperjalanan mereka telah diberi petanda bahwa mereka akan mendapatkan bencana. Sesampainya disana mereka langsung beristirahat dan menunggu malam tahun baru itu. Dan disinilah ini smua bermula.
Aryo telah merencanakan ini semua, dan mereka pun dibunuh satu persatu. Pembunuhan ini dilakukan dengan sangat lancar dan matang. Mereka semua tidak menyangka kalau mereka semua akan terbunuh. Dan Aryo pun sangat puas dengan pembunuhan itu dan ia pun mengakhiri hidupnya pula. Aryo membunuh teman-temannya karena punya motif tersendiri. Terutama dia iri dengan hidup mereka karena hidupnya tak sebahagia teman – temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar